Minggu, 05 Februari 2012

HADRAH FATAHILLAH :)

masih dalam nuansa maulid nabi, mari simak sejarah berdirinya Hadrah paling tenar se Surakarta :)
HADRAH FATAHILLAH..

SEJARAH BERDIRINYA HADRAH FATTAHILLAH
(Hadrah Fattahillah berdiri pada tahun 1986)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Tahun 1986 ketika Muhammad Maghfur masih duduk di bangku Taman Kanak – kanak (0 besar) cikal bakal hadrah Fattahillah terbentuk. Berawal dari acara pengajian akbar yang diadakan oleh pengurus Madrasah Diniyyah Awaliyah Masjid Jami’ Tunggulsari Sedahromo Kartasura, pada acara tersebut panitia menampilkan beberapa siswa yang mempunyai talenta dalam bervokal mengisi acara tersebut dengan membawakan syair – syair sholawat. Pada waktu itu sekitar 5 sampai 8 siswa dengan diiringi alunan musik rebana dari para senior yang tergabung dalam group Terbangan Pesisiran.
Dikarenakan banyaknya sambutan yang positif dari para orang tua serta sesepuh, maka pasca acara tersebut diatas dibentuklah vocal group yang beranggotakan siswa Madrasah yang tampil pada acara tersebut diatas sebanyak 5 samapi 8 siswa. Vokal group tersebut diprakarsai serta dibina dibawah bendera Madrasah Diniyyah Awaliyah yang menginduk pada Masjid Jami’ Tunggulsari Perengsari Kartasura, serta dikukuhkan dengan nama “Group Qosidah Alhilaliyah”.
Semakin lama berjalan maka sering pula berganti personil, hanya beberapa siswa yang masih bertahan termasuk Muhammad Maghfur sendiri. Waktu terus berjalan hingga para siswa mempunyai keinginan untuk belajar alat musik rebana. Kamipun belajar dibawah binaan para senior (Group Terbangan Pesisiran). Semangat kami sangat besar hingga kami mampu membunyikan alat musik rebana itu dengan beberapa macam jenis pukulan yang dibawakan oleh beberapa siswa, yang dapat dikemas sehingga menjadi satu bentuk alunan musik rebana. Disamping itu kami sudah berani untuk berunjuk kebolehan dengan menampilkan kreasi kami lewat penampilan kami untuk mengisi acara – acara Islami di kampung tanpa dibantu oleh para senior akan tetapi masih dalam pengawasan dan bimbingan mereka.
Waktu terus berlalu hingga akhirnya kami lulus darai Madrasah tersebut, akan tetapi semangat kami untuk terus melestarikan tradisi khas “Wong Nahdliyin” melalui rebana sangat tinggi, maka kami memutuskan untuk melanjutkannya tetapi tidak dibawah Madrasah Diniyyah Awaliyah akan tetapi masih menginduk kepada Masjid Jami’ Tunggulsari Perengsari Kartasura. Dan pada tahun 1993 Group kami berubah nama menjadi Group Rebana “Sunan Kalijogo” dengan personel 95 % sudah menjadi wajah baru alias berganti personil, tinggal 2 sampai 4 orang yang masih bertahan termasuk Muhammad Maghfur sendiri.
Bermula dari situ kami mencoba untuk mengembangkan kreatifitas serta ide – ide kami yang selalu mendapat sambutan yang positif dari masyarakat, serta kami sudah berani untuk tampil di beberapa daerah. Dan banyak sekali permintaan kepada kami untuk dapat mengisi acara pada even – even Islami. Semakin berkembangnya zaman, maka kami dituntut untuk berkembang pula, maka untuk menyikapi dari pada kemajuan dan supaya kami tidak ketinggalan jaman maka kami mengimbanginya dengan memberikan nuansa dan terobosan baru dengan mengkolaborasikan beberapa alat musik elektrik serta bernada pada musik rebana kami. Dalam nuansa group kami dengan terobosan dan inovasi baru dari kamu justru lama kelamaan mendapat tentangan dari para sesepuh kami, mereka menilai semenjak ditambahi alat – alat yang bernada dan elektrik justru menghilangkan nuansa khas dari pada “Wong Nahdliyin” dengan semakin hilangnya nuansa sholawat yang ada pada group kami.
Pada tahun 1998 era reformasi tiba, kami juga mereformasi group kami dengan mengganti nama lagi menjadi group “Hadrah Fatahillah”. Pada itu saat kami masih mempertahankan alat – alat yang bernada dan elektrik tersebut meskipun kami selalu dapat kritikan dan masukan dari para orang tua dan sesepuh, hingga kami dapat menelorkan satu album yang diproduksi oleh salah satu dapur rekaman di Jakarta. Akan tetapi itu tidak bertahan lama, karena kami instrospeksi dan sejenak berpikir bahwa restu para orang tua dan sesepuh sangat kami perlukan, dikarenakan banyak pula permintaan agar kami mengiringi pembacaan sholawat Albarzanjy yang menjadi tradisi khas “Wong NU’ maka dengan kesepakatan, kami mereformasi group kami dengan meninggalkan alat – alat yang bernada dan elektrik dan kami kembali ke alat – alat yang klasik pada tahun 2001 sampai sekarang. Dengan tujuan agar kami mendapat restu dari para orang tua dan para sesepuh dan supaya kami mendapar Ridho dari Allah SWT serta mendapat Syafa’at dari Nabi Muhammad SAW, dan supaya khasnya “Wong NU” ketika kita tampil akan nampak kembali.
Berjalan seiring waktu, kami sering berganti atau bongkar pasang personil, karena berbagai sebab serta tuntutan karir dari beberapa personil yang mengharuskan meningglkan Hadrah Fatahillah. Hingga akhirnya pada tahun 2009 kami melakukan penyempurnaan nama yang semula group “Hadrah Fatahillah” menjadi “Hadrah Fattahillah” sampai sekarang dibawah pimpinan Muhammad Maghfur.

Demikian sejarah ini Muhammad Maghfur buat berdasarkan pengalaman mulai dari awal terlibat pembentukan sampai sekarang Alhamdulillah Muhammad Maghfur tinggal satu – satunya yang masih istiqomah ikut Fattahillah. Akan tetapi Muhammad Maghfur yakin banyak kekurangan serta kesempurnaan dari tulisan di atas dikarenakan tulisan tersebut di atas hanya berdasarkan pada ingatan Muhammad Maghfur. Semoga tulisan di atas dapat bermanfaat khususnya bagi Muhammad Maghfur sendiri dan umumnya kepada para pembaca yang budiman, akhirnya apabila banyak kesalahan yang Muhammad Maghfur sengaja atau tidak Muhammad Maghfur dengan tulus ikhlas memohon maaf yang sebesar – besarnya.

Wallahulmuwaffiq ilaa aqwamith thooriq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb




 muhammad maghfur
pentolan hadrah fatahillah :)

 Muhammad Afin Al Ghifari
backing vocal fatahillah :)

 Anis Nurrohman
Lead Vocal nya Fatahillah :)

ini dia nih KETUA HADRAH FATAHILLAH periode ini :)
MIFTAH FARID GUNAWAN :)

selamat MAULID NABI :)

Manusia Tissu..


ternyata flu itu emang ngak enak. ASLI. hmmm
sabtu, 28 Januari 2012 awal mulai ku terkena flu. sampai ku terbitkan post ini, aku masih saja menyumpal hidung ku dengan tissu. entah sudah berapa tissu yang aku habiskan selama 1 minggu terakhir ini..

lebih sussah lagi saat harus siaran dalam keadaan flu dengan microphone yang sangat sensitif, hhhh
pernah pas aku siaran acara korea, ehh dikira yang denger, bukan aku. cuma gara gara suara ku bindeng -,-


balik lagi ke masalah tissue. bahkan buat menghemat pengeluaran tissue, 1 sheet tissue paseo yang biasanya ada 3 ply, aku pake tiap ply nya.. hhhhh menjijikkan sekali !
tapi ya sudahlah, munfkin minggu ini aku harus berteman dengan tisu dan flu ini. semoga cepat sembuh yasinta :)