Sabtu, 02 Februari 2013

Rindu Rasul..

(sumber : google)

Ini adalah kisah tentang seorang anak kecil yang tumbuh di negeri Syam. Anak ini tampak istimewa karena satu-satu nya keinginan anak ini hanya lah datang ke Madinah dan “bertemu” dengan Rasulullah SAW –ziarah-. Tidak ada keinginan lain yang dimiliki anak kecil itu, kecuali hanya pergi ke Madinah dan meluapkan rasa rindu nya yang mendalam kepada baginda Rasul SAW. Ayah dari anak tersebut menolak permintaan si anak karena perjalanan dari Syam menuju Madinah membutuhkan waktu sekitar 30 hari perjalanan dengan unta. Jika berjalan kaki, bisa jadi lebih. Jadi bagaimana mungkin, Sang Ayah tega membiarkan anak nya yang masih kecil berangkat menuju Madinah seorang diri dengan jarak yang begitu jauh ?

Akhirnya, karena Si anak terus menangis dan tidak ingin diam, Sang Ayah membawanya kepada seorang ulama. (Lihat bagaimana orang-orang tedahulu begitu memuliakan ulama). Kemudian sang aya bertanya mengenai solusi untuk anak nya, dan sang ulama bertanya “dia ingin ke Madinah untuk bermain main atau karena rindu ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW?”. Sang Ayah menjawab “untuk datang menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan rasa rindu nya yang sudah tak terbendung lagi.” Dan sekarang lihat bagaimana Sang Ulama menjawab, “jika memang itu tujuan nya, maka biarkan dia pergi sendiri. Insya Allah, Allah akan memberikan pertolongan kepadanya.”

Sesampainya di rumah, dilaksanakan lah perintah dari sang ulama untuk membiarkan anak nya pergi sendirian. Berbekal harta seadanya, sang ayah berpesan kepada si anak “kamu akan berangkat sendiri. Ayah ridho, dan kamu boleh tinggal di Madinah. Dan kelak jika kamu sudah di surga bersama Rasulullah SAW, jangan lupa untuk menolong ayah dan ibu mu”.

Akhirnya si anak berangkatlah menuju Madinah. Sesampai nya di Madinah, si anak langsung menemui Rasulullah SAW di pusara beliau. Setelah itu, si anak hidup di Madinah dan saat si anak sudah hampir mencapai dewasa, si anak diberi anugerah oleh Allah untuk berjumpa secara langsung, dengan mata kepala nya, bertemu dan melihat Rasulullah SAW. SubhanAllah :”)

Setelah anak itu tumbuh dewasa, dalam suatu kesempatan anak itu mengungkapkan bahwa setiap apa-apa yang dilakukan nya, mendapat perintah langsung dari Rasulullah SAW. Semua hal, termasuk hal-hal mubah seperti makan dan minum. Dia sungguh anak yang beruntung dan tinggi derajatnya.
---
Sungguh, betapa anak itu sangat beruntung dan saya yakin, anak itu akan tumbuh menjadi anak yang luar biassa. Bagaimana mungkin anak yang dibimbing langsung oleh Baginda Rasul SAW tidak menjadi anak yang hebat ? :”