Sabtu, 19 Mei 2012

Ibu ku pusing -,-

Cerita ini berawal beberapa tahun silam saat saya duduk di bangku SMP. Ceritanya begini :

Saat SMP, saya memang mengikuti berbagai kegiatan dan les. Saking jarang nya pulang sore, saya juga jarang lagi ikut ngaji sore di mesjid rumah yang biasanya saya ikuti selepas sholat ashar dan yang paling membuat orang tua saya galau adalah saya sudah jarang ikut dalam majelis pembacaan maulid al-barzanji yang biasanya diadakan pemuda pemudi kampung tiap sabtu malam. Karena ini lah, ibu dan ayah saya yang notabene cukup aktif dalam beberapa majelis dzikir dan sholawat khawatir terhadap kelangsungan aqidah saya.

Keadaan diperparah ketika ada begitu banyak PR sekolah yang menuntut diselesaikan dan disaat yang bersamaan ayah atau ibu saya mengajak saya menghadiri salah satu majelis. Dan dengan sangat terpaksa, saya harus menolak. Beberapa kali menolak ajakan mereka, membuat kekhawatiran mereka memuncak. Suatu ba'da maghrib, saat kami selesai makan, ibu berpamitan untuk menghadiri majelis sholawat. Secara spontan, saya bertanya pada ibu saya "ibu kok rajin banget tho berangkat ke majelis sholawat?" . Tak disangka dan tak dinyana, ibu saya membalas dengan cepat, "dan kamu juga bakal doyan sholawat kayak ibu kan ? Ibu takut nek kamu "ngak doyan sholawatan sama baca maulid"..

JLEB. Rasanya, kayak ditusuk. hehe. Ternyata kekhawatiran orang tua saya selama ini sangat besar. Semenjak  itu, saya mulai aktif turut serta bersama orang tua untuk menghadiri berbagai majelis. Bertahun tahun, sampai sekarang saya sudah terbiasa berangkat sendiri jika akan menghadiri majelis. Sampai beberapa minggu lalu, ibu saya berkata "mbok udah, nek capek istirahat, majelisnya ngak usah berangkat dulu. tiap hari kok ada majelis. ibu ki khawatir nek kamu berangkat majelis"

dweeeennggggg. -,-
please deh ibu ku :D